Walaupun memang benar, 15 gram dark roasted coffee mempunyai kadar kafein lebih tinggi dari 15 gram light roasted coffee. Peningkatan ini bukan dikarenakan oleh proses roasting, tapi disebabkan oleh perbedaan density dari kedua roasting profile ini. Dalam artikel, ini kita bahas bersama. Jadi jawabannya singkatnya adalah: Tidak.

Setiap individual coffee bean mengandung kadar kafein tertentu yang sudah diberikan dari alam. Kafein sendiri memang senyawa yang cukup stabil dalam proses roasting. Akan tetapi, roasting sendiri tidak bisa memproduksi kafein baru. Dalam konteks ini, yang berubah seiring berjalannya proses roasting adalah berat dari beans. Semakin dark, roasting sebuah beans, semakin ringan berat individual beans dari kopi tersebut.

Kita biasa menyeduh kopi dengan rasio berat bukan? (semisal: 15 gram kopi ke 250 gram air) Nah, karena individual dark roasted beans mempunyai berat yang lebih ringan dibanding light roasted beans, sudah pasti jumlah biji dark roasted coffee didalam 15 gram kopi yang kita timbang akan lebih tinggi daripada light roasted coffee. Karena jumlah biji kopi yang dikandung lebih banyak, otomatis kadar kafein dalam 15 gram dark roasted coffee juga akan lebih tinggi daripada light roasted coffee.

Kesimpulannya, segelas dark roasted coffee akan mengandung lebih banyak kafein karena perbedaan density dari kedua roasting profile dan tendensi kita untuk menyeduh (dan membeli kopi) berdasarkan berat. Jika dihitung per individual beans, dark roasted coffee itu sendiri mengandung kadar kafein yang relatif sama dengan light roasted.

Jadi verdictnya: Mitos.